Senin, 15 Oktober 2018

MANUSIA DAN KEINDAHAN & MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

TUGAS ILMU BUDAYA 
DASAR

MANUSIA DAN KEINDAHAN

&
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB







NAMA SISWA     : MUHAMMAD AGIN MILENIO .P
NPM                      : 14518431
KELAS                  : 1PA03
NAMA DOSEN    : SITI PUJIANTI S.I.Kom.
MATA KULIAH  : ILMU BUDAYA DASAR
ALAMAT              : Jl. Komjen.Pol.M.Jasin No.9, Tugu, Cimanggis, Kota Depok,       
                                 Jawa Barat,16451.



KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga saya  dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar tentang manusia dan keindahan  serta manusia dan tanggung jawab.
Makalah ini telah saya susun dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih terutama kepada ibu dosen Siti Pujianti S.I.Kom. yang telah membimbing saya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat mengevaluasi makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua nya. Amiin.






                                                                                      Depok, 12-10-18    

                                          


                                                                                      Muhammad Agin Milenio .P



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Manusia dilahirkan dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dansebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Maka jika manusia hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur dan lain-lain.
Manusia juga merupakan makhluk sosial. Dimana dalam kehidupannya dibebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.Tanggung  jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor  eksternal.  Setiap  individu  memiliki  sifat  ini. 

1.2  RUMUSAN MASALAH
v  Apa pengertian manusia?
v  Apa pengertian keindahan?
v  Sebutakan nilai penting dalam keindahan?
v  Apa hubungan manusia dengan keindahan?
v  Bagaimana cara nya manusia mengetahui akan  keindahan?
v  Apa pengertian itu tanggung jawab?
v  Sebutkan macam-macam tanggung jawab?
v  Jelaskan hubungan manusia dengan tanggung jawab?
v  Apa itu pengabdian dan pengorbanan?

1.3  TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
   § Untuk mengembangkan kepribadian kita dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya.
§  Mengetahui lebih jelas hubungan antara manusia dengan tanggung jawab.
§  Untuk mengetahui apa kaitannya antara manusia dan keindahan.
1.4  MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
                                ¨  Memahami apa itu manusia, keindahan, dan tanggung jawab.
                                ¨  Dapat memahami makna dari keindahan.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.















2.2 Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
















 2.3 Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.

Ada 5 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
3.Keserasian berasal dari kata serasi, serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, kena benar, cocok dalam hal kepaduan ukuran dan keseimbangan.
4. Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa) beradap. Halus bagi manusia itu ialah berupa sikap.
5. Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.

Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan


 2.4 Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.
 Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.















Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)      Tata nilai yang telah usang
2)      Kemerosotan Zaman
3)      Penderitaan Manusia
4)      Keagungan Tuhan

2.5  Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung  jawab  adalah  kesadaran  manusia  akan  tingkah  laku atau  perbuatan  yang  di  sengaja  maupun  tidak  disengaja.  Tanggung jawab   juga   berarti   berbuat   sebagai   perwujudan   kesadaran   akan kewajiban.
Menurut  kamus  besar  bahasa  Indonesia  Tanggung  jawab  adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab    merupakan    berkewajiban    menanggung,    memikul,    dan menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran atas kewajibannya.
Tanggung   jawab   timbul   karena   telah   diterima   wewenang. Tanggung  jawab  juga  membentuk  hubungan  tertentu  antara  pemberi wewenang  dan  penerima  wewenang.  Jadi tanggung  jawab  seimbang dengan wewenang.
Sedangkan   menurut   WJS.   Poerwodarminto,   tanggung   jawab adalah    sesuatu    yang    menjadi    kewajiban    (keharusan)    untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Tanggung   jawab   dalam   konteks   pergaulan   manusia   adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Dengan  demikian  kalau  terjadi sesuatu  maka  seseorang  yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena  itu  manusia  yang  bertanggung  jawab  adalah  manisia  yang dapat  menyatakan  diri  sendiri  bahwa  tindakannya  itu  baik  dalam  arti menurut  norma  umum,  sebab  baik  menurut  seseorang  belum  tentu baik menurut pendapat orang lain
.Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah  laku  atau  perbuatannya  yang  disengaja  maupun  yang  tidak disengaja.  Tanggung  jawab  juga  berarti  berbuat  sebagai  perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

2.6 Macam-Macam Tanggung Jawab
     Menurut  ruang  lingkup  dan  sasarannya,  tanggung  jawab  dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.      Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri


Pada   dasarnya   manusia   adalah   mahluk   individu   yang   harus memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Tanggung jawab terhadap diri sendiri    menuntut    kesadaran    setiap    orang    untuk    memenuhi kewajibannya     terhadap     diri     sendiri     dalam     mengambangkan kepribadian    sebagai    manusia    prbadi.    Dengan    demikian,    bisa memecahkan    masalah-masalah kemanusiaan    menganai    dirinya sendiri,  menunrut  sifat  dasarnya  manusia  adalah  mahluk  bermoral namun  manusia  juga  seorang  pribadi.  Karena  merupakan  seorang pribadi  manusisa  mempunyai  pendapat  sendiri,  perasaan  sendiri,  dan angan  sendiri.  sebagai  perwujudan  dari  pendapat  perasaan  dan  angan masnusia berbuat dan bertindak.

Contoh :
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
2.      Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri,  ayah  ibu  dan  anak-anak,  dan  juga  orang  lain  yang  menjadi anggota  keluarga.  Tiap  anggota  keluarga  wajib  bertanggung  jawab kepada  keluarganya.  Tanggung  jawab  ini  menyangkut  nama  baik keluarga   tapi   ketangung   jawab   juga   merupakan   kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan.
Contoh :
Seorang  ayah  rela  bekerja  membanting  tulang  demi  memenuhi tanggung   jawabnya   sebagai   kepala   keluarga   untuk   memenuhi kebutuhan keluarganya.
3.      Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat



Pada  hakekatnya  manusai  tidak  bisa  hidup  tanpa  bantuan  dari manusia  lain,  sesuai  dengan  kedudukannya,  manusia  sebagai  mahluk sosial.    Karena    membutuhkan    manusia    lain    maka    ia    harus berkomunikasi   dengan   manusia   lain   tersebut.   Sehingga   dengan demikian manusia disini merupakan sebagai anggota masyarakat yang tentunya  mempunyai  tanggung  jawab  yang  sama  seperti  anggota masyarakat    lain    agar    dapat    melangsungkan    hidupnya    dalam masyarakat  tersebut.  Sangat  wajar  apabila  segala  tingkah  laku  dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.
 Contoh :
Seseorang    yang    menyediakan    rumahnya    sebagai    tempat kemaksiatan  pada  lingkungan  masyarakat  yang  baik-baik,  apapun alasannya  tindakan  ini  termasuk  tidak  bertanggung  jawab  terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
4.      Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
Satu   kenyataan   lagi,   bahwa   setiap   manusia   adalah   warga Negara,   suatu   Negara   dalam   berpikir,   berbuat,   bertindak,   dan bertingkah  laku  manusia   terikat  oleh  norma-norma  atau  ukuran-ukuran   yang   dibuat   oleh   Negara.   Manusia   tidak   dapat   berbuat semuanya  sendiri  bila  perbuatan  manusia  itu  salah  maka  ia  harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh :
 Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yangterkenal  guru  yang  baik,  terpaksa  mencuri  barang-barang  milik sekolah  demi  rumah  tangganya.  Perbuatan  guru  Isa  ini  harus  pula dipertanggung  jawabkan  kepada  pemerintah.  Kalau  perbuatan  itu  di ketahui    ia    harus    berurusan    dengan    pihak    kepolisian    dan pengadilan.
5.      Tanggung Jawab Terhadap Tuhan



Tuhan   menciptakan   manusia   di   bumi   ini   bukanlah   tanpa tanggung  jawab,  melainkan  untuk  mengisi  kehidupannya  manusia mempunyai   tanggung   jawab   langsung   terhadap   Tuhan.
 Sehingga dikatakan   tindakan   manusia   tidak   lepas   dari   hukuman-hukuman Tuhan.  Yang  diruangkan  dalam  berbagai  kitab  suci  melalui  berbagai macam  agama. Pelanggaran  dari  hukuman  hukuman  tersebut  akan segera  diperingatkan  oleh  Tuhan  dan  jika  peringatan  yang  keraspun manusia    masih    juga    tidak    menghiraukan,    maka    Tuhan    akan memberikan  adzab.  Sebab  dengan  mengabaikan  perintah  perintah Tuhan.   Berarti   menginggalkan   tanggung   jawab   yang   seharusnya dilakukan   terhadap   Tuhan   sebagai   penciptanya.   Bahkan   untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia harus berkorban.
Contoh :
 Seorang    biarawati    dengan    ikhlas    tidak    menikah    selama hidupnya  karena  dituntut  tanggung  jawabnya  terhadap  Tuhan  sesuai dengan  hukum-hukum  yang  ada  pada  agamanya,  hal  ini  dilakukan agar  ia  dapat  sepenuhnya  mengabdikan  diri  kepada  Tuhan  demi  rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia  berkorban  tidak  memenuhi  kodrat  manusia  pada  umumya  yang seharusnya    meneruskan    keturunannya,    yang    sebetulnya    juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.

2.7 Hubungan Manusia Dengan Tanggung Jawab


Tanggung   jawab   adalah   ciri   manusia   beradab   (berbudaya) manusia  merasa  bertanggung  jawab  bahwa  ia  menyadari  akibat  baik ataupun   buruk   atas   perbuatannya,   untuk   membangun   jiwa   yang bertanggung    jawab    perlu    di    tempuh    memlalui    pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Seseorang   bertanggung   jawab   karena   ada   kesadaran   ataupun keinsyafan  atau  pengertian  atas  segala  perbuatan  dan  akibatnya  dan atas  kepentingan  pihak  lain.  Timbulnya  tanggung  jawab  itu  karena manusia   hidup   bermasyarakat   dan   hidup  dalam   linkungan   alam. Manusia  tidak  boleh  berbuat  semaunya  sendiri  terhadap  manusia lainnya    dan    terhadap    alam    sekitarnya,    manusia    menciptakan keseimbangan,  keserasian,  keselarasan,  anatara  sesama  manusia  dan lingkungan.
Manusia   pada   hakikatnya   adalah   mahluk   yamg   bertanggung jawab.  Disebut  demikian  karena  manusia  selain  merupakan  mahluk individual,   dan   mahluk   sosial,   juga   merupakan   mahluk   Tuhan.
Manusia  mempunyai  tuntutan  yang  besar  untukbertanggung  jawab mengingat  ia  mementaskan  sejumlah  peranan  dalam  konteks  sosial, individual, ataupun teologis.
Allah    telah    menciptakan    manusia lengkap    dengan    segala peralatannya,  diberi  hidup,  akal,  dan  budi  pekerti.  Semua  pemberian itu  harus  dijaga  dan  dipelihara,  karena  hidup,  akal  dan  budi  yang diberikan    Allah    tersebut    nantinya    akan    dimintai    pertanggung jawaban. Sesuai  dengan  firman  Allah  dalam  kitab  suci  Al-Qur’an Surat At-Takatsur ayat 8.
 Artinya: ”kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”.Manusia   adalah   hamba   Allah.   Sebagai   hamba   Allah   maka manusia   harus   menuruti   semua   perintah   Allah,   dan   tidak   boleh membangkang  pada-Nya.  Setiap  perilaku  kita  harus  diridloi-Nya, harus    menyenangkan-Nya,    harus    mengagungkan-Nya.    Kita    ini memang  budak  dihadapan  Allah,  namun  dengan  inilah  kita  menjadi mulia,  kita  menjadi  mempunyai  harga  diri,  kita  menjadi  mempunyai jiwa, kita menjadi mempunyai hati, kita menjadi mempunyai harapan cerah yang akan diberikan atas ketaatan kita.
 Dengan   kedudukan ini,   maka   manusia   hidup   di   dunia   ini mempunyai   dua   tugas   yang   nantinya   akan   diminta   pertanggung jawabannya oleh Allah, yaitu:
1.Beribadah kepada Allah
Beribadah disini adalah dalam arti yang sempit dan dalam arti yang luas. Beribadah  dalam  arti  sempit  berarti  mengerjakan  ibadah  rital  saja,
seperti  Shalat,  Zakat,  Puasa,  Haji,  dan  lain  sebagainya.  Sedangkan ibadah  dalam  arti  luas  adalah  melaksanakan  semua  aktifitas  baik dalam  hubungan  dengan  secara  vertikal  kepada  Allah  SWT  maupun bermuamalah  dengan  sesama manusia  untuk  memperoleh  keridoan Allah  sesuai  dengan  ketentuan-ketentuan  Allah  SWT  dan  Hadist. Allah berfirman dalam Adz-Dzariyat ayat 56:
Artinya:"Dan   Aku   tidak   menciptakan   jin   dan   manusia   kecuali   untuk beribadah kepada-Ku."
2.Menjadi Kholifah di Bumi
Segala  sesuatu  yang  ada  di  dunia  ini  telah  ditaklukkan  Allah  bagi manusia,  Hewan,  tumbuhan,  binatang,  bumi  dengan  segala  apa  yang terpendam   di   dalamnya.   Allah   memberikan   gambaran   tentang diberikannya  tugas  khalifah  ketika  berdialog  dengan  malaikat,  dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 30:
Artinya:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka  bumi.'  Mereka  berkata:  'Mengapa  Engkau  hendak  menjadikan [khalifah] di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji    Engkau    dan    mensucikan    Engkau?'    Tuhan    berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'”
Dari  ayat  di  atas,  maka  jelaslah  bahwa  tugas  manusia  adalah menjadi    kholifah    di    bumi,    dan    manusia    haruslah    menjaga, melestarikan,  merawat,  dan  memelihara  bumi  ini  dengan  sebaik-baiknya.    Selain    itu,    manusia    juga    diberi    kewenangan    untuk memanfaatkan  apa  yang  ada  di  bumi  ini  guna  memenuhi  kebutuhan hidup.

Dalam  menjalankn  amanah  yang  di  bebankan  Allah  kepada mausia,   manusai   tidak   boleh   berbuat   semena-mena,   tidak   boleh berbuat  semaunya  sendiri.  Maka  hendaknya  kita  berhati-hati,  akan amanah  yang  telah  diberikan  Allah  kepada  kita,  karena  sebenarnya setiap  kita  adalah  pemimpin,  dan  setiap  pemimpin  akan  dimintai pertanggungjawabannya  masing-masing  di  sisi  Allah  Pedoman  Dan Bekal  Manusia.  Untuk  pedoman  hidup  manusia  Allah  SWT  telah menurunkan  Al  Qur'an  supaya  manusia  bisa  mengemban  amanah yang  diberikan  oleh  Allah  SWT,  disamping  itu  juga  kita  juga  wajib untuk   melaksanakan   pedoman   hidup   dan   cara   beribadah   dan bermuamalah  berdasarkan  Sunnah  Rasullullah  SAW,  serta  ijtihad para  ulama  dan  tabi’in  yang  berdasarkan  pada  Al  Quran  dan  Al Hadist.  Bekal  manusia  yang  dapat  digunakan  untuk  memahami  ayat-ayatNya.  Allah   menganugerahkan  kepada   manusia   mata,  telinga, mulut,  tangan,  kaki,  akal,  hati,  dan  seluruh  anugerah  yang  amat banyak,  baik  yang  lahir  maupun  yang  batin.  Dan  nantinya  mata, telinga,  dan  hati  dan  semuanya  akan  dimintai  pertanggungjawaban Allah. Untuk apa selama ini digunakan.Tanggung  jawab  juga  berlaku  di  lingkungan  keluarga,  masyarakat, dan negara. Semuanya memiliki norma-norma yang harus ditaati, dan setiap   orang   harus   mematuhi   norma-norma   yang   berlaku   dalam masyarakat.  Jika  melanggar  norma  tersebut,  maka  mau  tidak  mau harus bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut baik, baik kepada manusia   maupun   kepada   Tuhan.   Jiwa   beranggung   jawab   harus dimiliki setiap individu.

2.8  Pengabdian Dan Pengorbanan
v  Pengertian Pengabdian
                        Pengabdian  adalah  perbuatan  baik  yang  berupa  pikiran, pendapat,  atau  tenaga  sebagai  perwujudan  kesetiaan  antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab.  Apabila  kita  bekerja  dari  pagi  sampai  sore  untuk mencukupi  kebutuhan  keluarga,  itu  berarti  kita  mengabdi kepada keluarga karena tanggung jawab dan kasih sayang kita kepada keluarga.

v  Macam-macam Pengabdian
a. Pengabdian terhadap Tuhan yang MahaEsa :













Ø  Penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
b. Pengabdian kepada masyarakat :
Ø  Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.
c. Pengabdian kepada raja :
Ø  Suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
d. Pengabdian kepada negara :













Ø  Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
e. Pengabdian kepada harta :
Ø  Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta.
f. Pengabdian kepada keluarga :
Ø  Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.

v  Contoh Pengabdian :
Ø  Seorang guru di suatu desa terpencil harus menempuh    perjalanan lebih dari 3 jam melewati sungai dan bukit-bukit yang tidak mudah untuk mengemban tugasnya mengajar di sebuah sekolah yang bahkan tidak memiliki banyak murid, namun guru itu tetap mengajar meskipun harus melewati usaha yang berat dalam mencapai sekolah.

v  Pengertian Pengorbanan
                             Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.

Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian. Dalam pengadian selalu dituntut pengorbanan, tapi belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.


v  Macam-macam Pengorbanan
a)      pengorbanan harta benda
b)      pengorbanan pikiran
c)      pengorbanan perasaan
d)     pengorbanan tenaga

v  Contoh Pengorbanan :
Ø  Seorang ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli sesuatu untuk dirinya sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan kecil, seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.








BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, menurut saya keindahan adalah sesuatu yang dapat dirasa dan dilihat atau dinikmati dan menimbulkan rasa senang pada seseorang yang melihat keindahan tersebut maupun seseorang yang disebut “indah”. Contohnya banyak juga yang berpendapat bahwa cantik hati lebih indah dari pada cantik fisik, namun kenyataannya berbeda. Banyak orang-orang yang lebih mengutamakan fisiknya daripada hatinya. Padahal jika seseorang sudah nampak keindahan dari dalam dirinya (inner beauty) keindahan fisik juga nantinya akan turut menyertai keindahan pada diri seseorang tersebut. Dan hubungan Antara Manusia dan Keindahan sangat kuat dan tidak pernah hilang dari manusia itu sendiri.
Sedangkan, tanggung jawab  pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.

        Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

3.2 SARAN
               Saran dari penyusun adalah sebaiknya makalah ini dipelajari dan dipahami maksud isi dan bahasanya sehingga kita semua lebih mengerti tentang manusia dan keindahan serta mampu menerapkanya didalam kehidupan kita sehari-hari.
               Sebagai seorang makhluk ciptaan Allah SWT hendaknya kita dapat memahami rasa tanggung jawab dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang manusia tidak boleh hidup semaunya, semua harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku tentunya menurut ajaran agama Islam guna mencapai kemakmuran dan ketentraman hidup
               Wujud tanggung jawab terdapat berbagai macam makna yang didalamnya mengandung pengertian adanya kewajiban untuk berbuat sesuatu. Oleh karena itu, manusia berkewajiban untuk membuat sesuatu yang menjurus kepada pengabdian, kesadaran akan hak, kewajibannya dan akhirnya wajib berkorban demi cintanya kepada keluarga, bangsa, negara, agama, serta lingkungannya.jadi disamping tanggung jawab perlu pula diwujudkan suatu tindakan dimana pengabdian, pengorbanan dan kesadaran akan semua hal yang perlu diwujudkan.








DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PSIKOLOGI TEKNOLOGI DAN INTERNET

MAKALAH PSIKOLOGI TEKNOLOGI DAN INTERNET Disusun oleh : No Nama Npm ...